Serba-Serbi Tentang Cacing Kremi

Serba-Serbi Tentang Cacing Kremi
Credits: Freepik

Bagikan :


Cacing kremi memiliki tubuh yang tipis dan berwarna putih. Cacing ini dapat menginfeksi usus dan tumbuh hingga sekitar 6-13 milimeter. Saat orang yang terinfeksi tidur, cacing kremi betina akan bertelur di lipatan kulit yang mengelilingi anus. Inilah mengapa Anda mungkin mengalami gatal dan gelisah saat tidur.

Infeksi cacing kremi paling sering dialami anak di usia sekolah, di mana telurnya yang kecil mudah menyebar dari satu anak ke anak lainnya.

 

Tanda-Tanda bila Terinfeksi Cacing Kremi

Tanda-tanda infeksi cacing kremi sangat mudah dikenali, di antaranya:

  • Rasa gatal yang kuat dan terus-menerus di area anus
  • Tidur yang terganggu akibat rasa gatal dan tidak nyaman di anus
  • Nyari, ruam dan iritasi di sekitar anus
  • Munculnya cacing kremi di anus
  • Adanya cacing kremi di dalam tinja

 

Baca Juga: Gejala Penyakit pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan

 

Cara Penularan Infeksi Cacing Kremi

Cacing kremi sangat mudah menular. Penularan infeksinya dapat terjadi melalui fecal-oral, artinya telur berpindah dari anus ke mulut. Perpindahan ini mungkin terjadi secara langsung dengan tangan atau tidak langsung melalui pakaian, sprei, makanan, atau barang lain yang terkontaminasi.

Cacing kremi dapat bertahan hidup selama 2-3 minggu pada pakaian, sprei atau benda lainnya. Orang dapat terinfeksi tanpa disadari dengan menelan telur yang terselip di bawah kuku, pakaian, tempat tidur atau benda yang terkontaminasi.

Ukuran telur cacing kremi sangatlah kecil dan mungkin terbawa udara sehingga tidak sengaja tertelan saat bernapas. Sering-sering mencuci tangan dengan benar dan membersihkan area kuku dapat membantu mencegah penyebarannya.

 

Cara Mencegah Penularan Infeksi Cacing Kremi

Sebagian besar infeksi cacing kremi tidak berbahaya, namun jika cacing kremi berhasil keluar dari lubang anus dan masuk ke rahim atau saluran tuba melalui vagina, maka Anda mungkin mengalami peradangan pada vagina atau dinding rahim.

Untuk itu, ketahui cara mencegah penularan infeksi cacing kremi berikut ini:

 

Membersihkan anus di pagi hari

Cacing kremi biasanya bertelur di malam hari. Sehingga membersihkan area anus dengan sabun di pagi hari dapat membantu mengurangi telur cacing kremi dari tubuh.

Mandi dengan bersih juga memungkinkan penurunan kontaminasi cacing kremi.

 

Baca Juga: Masalah Kesehatan Anak yang Bisa Dikonsultasikan Melalui Telemedicine

 

Menjaga kebersihan pakaian dan sprei

Untuk mengurangi risiko infeksi cacing kremi, Anda juga perlu rutin mengganti pakaian dalam dan sprei atau alas tidur. Cuci sprei, piyama, pakaian dalam, handuk dengan air panas dan detergen untuk membantu membunuh telur cacing kremi yang mungkin menempel.

Menjaga kebersihan kuku

Potong kuku yang panjang agar tidak menyisakan ruangan bagi telur cacing kremi berkumpul. Bersihkan sela jari dan area bawah kuku menggunakan deterjen dan air dengan benar.

Sering-sering mencuci tangan mengurangi risiko terkena dan menyebarkan infeksi cacing kremi. Cucilah tangan terutama setelah menggunakan toilet, mengganti popok dan sebelum makan.

Yang tak kalah penting, sebaiknya tidak menggaruk area anus yang gatal yang dapat menyebarkan telur cacing kremi.

Infeksi cacing kremi dapat diobati dengan obat cacing yang bisa dibeli di apotek atau toko obat. Anda mungkin mengalami efek samping yang dirasakan pencernaan saat mengonsumsi obat tersebut.

 

Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care terkait dosis obat cacing yang perlu diminum sesuai dengan usia orang yang terinfeksi atau apabila ada keluhan kesehatan lainnya.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Kamis, 11 Mei 2023 | 06:21